Stimulasi untuk Anak : Apa Itu dan Mengapa Penting?

Stimulasi untuk Anak : Apa Itu dan Mengapa Penting?

Feb 24, 2025

Periode 1000 hari pertama kehidupan adalah masa yang krusial untuk membentuk kecerdasan anak agar lebih maksimal. Tidak hanya nutrisi, ternyata stimulasi juga merupakan satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam membantu Si kecil mencapai kecerdasan optimalnya. 

Stimulasi adalah upaya penting untuk mengoptimalkan potensi anak sesuai usia perkembangannya. Melalui kegiatan yang merangsang aspek fisik, kognitif, bahasa, sosial, dan emosional, stimulasi membantu membentuk koneksi saraf otak yang penting bagi kemampuan belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. 

Contohnya, perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak akan dibentuk lewat stimulasi bahasa. 

Apa Itu Stimulasi Bahasa?

Stimulasi bahasa adalah berbagai cara yang dilakukan untuk membentuk fondasi kemampuan berbahasa Si Kecil, agar bisa cepat memahami kosakata dan berkomunikasi sehari - hari seiring dia bertumbuh besar. Stimulasi bahasa juga mengoptimalkan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.

Apa Saja Contoh Kegiatan Stimulasi Bahasa?

Lewat berbagai aktivitas yang merangsang kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Contohnya seperti mengajak Si Kecil berbicara sejak lahir walaupun hanya komunikasi 1 arah. Atau, Parents dapat membacakan buku dengan cerita yang ringan dan bernyanyi dengan kata-kata yang mudah dimengerti. 

Stimulasi ini sangat penting karena mengoptimalkan perkembangan otak Si Kecil, meningkatkan kemampuan kognitif seperti berpikir dan membentuk koneksi saraf, sekaligus meningkatkan kemampuan sosial dan emosional anak dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Dengan memberikan stimulasi bahasa yang tepat secara rutin dan menyenangkan, Parents dapat membantu Si kecil mencapai perkembangan bahasa yang optimal dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang sukses.

Apa yang Bisa Terjadi Jika Si Kecil Kurang Mendapatkan Stimulasi Bahasa?

Jika Si kecil kurang mendapatkan stimulasi bahasa sejak dini, mereka lebih rentan mengalami speech delay

Speech delay adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan dalam berbicara dibandingkan dengan anak seusianya. Sebagai contoh : anak pada usia 0 - 12 bulan umumnya sudah bisa berkomunikasi lewat gestur dan bisa mengucapkan kata tunggal seperti “ayah” atau “ibu”. Jika anak usia 0 - 12 bulan belum melakukan itu, mereka bisa dikategorikan mengalami speech delay. 

Layaknya makanan untuk pertumbuhan otak Si Kecil, Stimulasi bahasa sangat penting untuk perkembangan kemampuan berbicaranya. 

Jika Si Kecil jarang diajak bicara atau tidak mendapat stimulasi bahasa yang cukup, kemampuan berbahasanya bisa terlambat berkembang. Anak yang jarang diberikan stimulasi bahasa, misalnya jarang diajak berbicara atau jarang terlibat dalam percakapan yang bervariasi, maka kemampuan berbicaranya bisa terlambat berkembang dan rentan mengalami speech delay. 

Anak dengan speech delay mungkin kesulitan dalam mengucapkan kata atau kalimat, atau memahami kata-kata dengan baik, meskipun perkembangan kognitifnya normal. Tapi speech delay dapat diatasi dengan terapi atau stimulasi yang tepat, seperti berbicara lebih sering dan memberikan kegiatan yang mendorong anak untuk berbicara dan berkomunikasi.

Apa Milestone Perkembangan Bahasa yang Harus Dicapai Anak?

Saat Si Kecil berusia 13-18 bulan, ada beberapa perkembangan bahasa yang semestinya dicapai. Seperti seharusnya Si Kecil sudah bisa menunjuk saat mereka menginginkan sesuatu & meminta bantuan, mengetahui nama-nama benda hingga memahami pertanyaan sederhana seperti “dimana ibu?” dan meresponsnya dengan suara atau gerakan. 

Bagaimana Cara Mencapai Milestone Perkembangan Itu?

Milestone perkembangan tersebut dapat dicapai dengan melakukan aktivitas stimulasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, seperti membacakan buku Today is My Birthday, salah satu produk yang bisa didapatkan pada Program Thinker di Learning Time. Sebutkan nama-nama hewan dan bahaslah emosi yang ada di dalam buku. 

Selain itu, pada usia 13-18 bulan, Parents dapat mengajak Si Kecil untuk bernyanyi lagu anak-anak yang mudah dimengerti dengan kosa kata sehari-hari. Saat Si Kecil berusia lebih besar, seperti pada usia 19-24 bulan, Parents bisa mulai memberikan instruksi sederhana saat kegiatan pretend play bersama Si Kecil. Seperti saat membacakan buku cerita Alligator’s Accessories Set yang terdapat pada Program Investigator, Parents bisa mengikuti alur cerita sambil bertanya “dimana dasi kupu-kupu berwarna merah milik Alligator?” dan memberikan instruksi seperti “Bisakah kamu memasang topi biru di kepala Alligator?”. 

Dengan begitu, Si Kecil akan berusaha untuk memahami instruksi sederhana dengan pemahaman bahasanya. Selain itu, untuk membantu Si Kecil mengenalkan berbagai emosi dan perkembangan bahasanya, saat Parents membacakan Alligator’s Accessories Set, tanyalah si kecil bagaimana perasaan Alligator di berbagai momen dalam buku cerita. Mengapa dia sedih? Mengapa ia senang? Tanyakan juga kapan terakhir kali si kecil merasakan emosi-emosi tersebut. 

Dengan begitu, Parents dapat mengetahui bahwa stimulasi tumbuh kembang anak sangat penting untuk mengoptimalkan potensi anak, termasuk dalam aspek bahasa. Melalui kegiatan seperti berbicara, membacakan buku, dan bernyanyi, stimulasi bahasa membantu perkembangan otak, kemampuan kognitif, dan kemampuan sosial-emosional anak. Anak yang jarang mendapatkan stimulasi bahasa tentu rentan mengalami masalah speech delay, yaitu keterlambatan dalam kemampuan berbicara. 

 



More articles